Kamis, 17 April 2014

laporan protein


Nama     : karimatunnisa
Kelas    : xii ipa 1
Nis          : 1010407

       

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nyalah semata sehingga pada kesmpatan kali ini saya dapat menyusun makalah yang berhubungan dengan Protein.
            Salam dan taslim kita kirimkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW uswatul hasanah. Semoga kebahagiaan dan keselamatan tercurah kepada beliau, keluarganya, sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita yang masih senantiasa konsekuen terhadap ajaran beliau. Insya Allah, Amin.
            Berdasarkan makalah yang telah saya buat,  saya selaku siswa dalam hal ini masih memohon petunjuk, sumbangsara dan kritik yang konstruktif yang dapat bermanfaat bagi saya dan tentunya bagi laporan- laporan yang mendatang. Semoga kekuranagan yang ada dalam laporan ini menjadi pelajaran sehingga kedepannya dapat lebih baik.



















Daftar Isi

Kata Pengantar                                ……………………………………..     
Daftar isi                                          ……………………………………..
          Bab I Pendahuluan                …………………………………….
I.I Latar Belakang                  ……………………………………..
I.II Rumusan Masalah           …………………………………….
I.III Tujuan                            …………………………………….
I.IV Manfaat                          …………………………………….
Bab II Pembahasan               …………………………………….
Bab III Penutup                     …………………………………….
·       Kesimpulan                       …………………………………….
·       Saran                                  …………………………………….











BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang
            Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatanan senyawa, atom, reaksi-reaksi yang terdapat di permukaan bumi. Suatu senyawa merupakan kumpulan dari atom-atom yang saling berhubungan baik dengan menggunakan ikatan ion, maupun yang menggunakan ikatan kovalen. Dalam ilmu kimia banyak hal yang dapat di pelajari berkaitan dengan senyawa-senyawa yang ada di permukaan bumi ini. Suatu atom yang bebas atau berdiri sendiri jika di reaksikan dengan atom yang lain akan membentuk suatu senyawa, yang nantinya senyawa itulah yang dapat dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal.
             Salah satu senyawa yang dipelajari dalam ilmu kimia yaitu protein. Protein merupakan senyawa polimer(poliamida) dengan monomernya berupa asam amino. Protein adalah salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting bagi tubuh. Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Jika tubuh telah dicukupi kebutuhan putih telurnya(atau protein), kemudian ditambahkan lagi protein, maka protein didalam tubuh mengalami peningkatan(kelebihan) sehingga protein yang berlebih tersebut akan di keluarkan atau akan di rombak menjadi lemak atau karbohidrat. Sehingga protein tidak dapat dihasil kan di dalam tubuh manusia, tetapi protein diambil dari makanan-makanan yang berada di alam sekitar baik yang telah di olah maupun yang masih bersifat alami.
            Protein memiliki peranan yang begitu banyak, sehingga menimbulkan keingin seseorang untuk mengetahui tentang senyawa protein. Dalam makalah ini akan di uraikan berbagai hal tentang protein.
I.II Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian protein ?
2.      Apakah cirri-ciri protein ?
3.      Bagaimana struktur dari senyawa protein ?
4.      Bagaimana reaksi-reaksi terbentuknya senyawa protein ?
5.      Bagaimana penggolongan protein ?
6.      Bagaimana cara mengindentifikasi protein ?
7.      Apakah sifat, fungsi atau peranan protein dalam kehidupan ?



I.III Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu adanya keinginan untuk memberikan informasi kepada pihak halayak tentang protein :
1.      Mengetahui pengertian protein
2.      Mengetahui cirri-ciri protein
3.      Mengetahui golongan protein
4.      Mengetahui identifikasi protein
5.      Mengetahui sifat, fungsi, dan perannya dalam kehidupan.
I.IV Manfaat
        Manfaat dengan adanya makalah ini adalah
1.      Dapat mengetahui pengertian dari protein
2.      Dapat mengetahui cirri-ciri protein
3.      Dapat mengetahui golongan protein
4.      Dapat mengidentifikasi protein.
5.      Dan dapat mengetahui sifat, fungsi dan peranan protein dalam kehidupan.
















BAB II
PEMBAHASAN
·         Pengertian Protein
Protein merupakan senyawa polimer (poliamida) dengan monomernya berupa asam amino. Istilah protein diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia secara tepat menyimpulkan peranan inti dari protein
dalam sistem hidup dengan menurunkan nama dari bahasa Yunani proteios, yang berarti “bertingkat pertama”. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Karena itulah sebagian besar aktivitas penelitianbiokimia tertuju pada protein khususnya hormon, antibodi dan enzim. Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membrane plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya. Protein-protein yang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Protein merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk mikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan 22 jenis asam amino. Protein ini memainkan berbagai peranan dalam benda hidup dan bertanggungjawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup.

Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21-23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain











·         Ciri-ciri Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein. Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan senyawa murni
2. Bobot molekular yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu
·         Penggolongan Protein
Protein adalah molekul yang sangat vital untuk organisme dan terdapat di semua sel. Protein merupakan polimer yang disusun oleh 20 macam asam amino standar. Rantai asam amino dihubungkan dengan ikatan kovalen yang spesifik. Struktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah dan urutan asam amino sedangkan sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya. Penggolongan protein dibedakan menjadi beberapa macam, antara
lain:
a. Berdasarkan struktur molekulnya
Struktur protein terdiri dari empat macam :
1. Struktur primer (struktur utama)
Struktur ini terdiri dari asam-asam amino yang dihubungkan satu sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida.
2. Struktur sekunder
Protein sudah mengalami interaksi intermolekul, melalui rantai samping asam amino. Ikatan yang membentuk struktur ini, didominasi oleh ikatan hidrogen antar rantai samping yang membentuk pola tertentu bergantung pada orientasi ikatan hidrogennya. Ada dua jenis struktur sekunder, yaitu: heliks dan sheet.
3. Struktur Tersier
Terbentuk karena adanya pelipatan membentuk struktur yang kompleks. Pelipatan distabilkan oleh ikatan hidrogen, ikatan disulfida, interaksi ionik, ikatan hidrofobik, ikatan hidrofilik.
4. Struktur Kuartener
Terbentuk dari beberapa bentuk tersier, dengan kata lain multi sub unit. Interaksi intermolekul antar sub unit protein ini membentuk struktur keempat/kuartener





b.  Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik
1. Protein globular
Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat) membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin,protamin. Protein ini larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
2. Protein serabut (fibrous protein)
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa,maupun etanol.
c. Berdasarkan Fungsi Biologi
Pembagian protein didasarkan pada fungsinya di dalam tubuh, antara
lain:
1. Enzim (ribonukease, tripsin)
2. Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
3. Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur,kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
4. Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
5. Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
6. Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
7. Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
d. Berdasarkan Daya Larutnya
1. Albumin
Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi tinggi. Misalnya albumin telur dan albumin serum
2. Globulin Glutelin
Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa encer. Glutenin (gandum), orizenin (padi).
3. Gliadin (prolamin)
Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol 100%. Gliadin/gandum, zein/jagung
4. Histon
Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di dalam sel. Globin bereaksi dengan heme (senyawa asam menjadi hemoglobin). Tidak larut air, garam encer dan pekat (jenuh 30-50%). Misalnya globulin serum dan globulin telur.
5. Protamin
Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan asam nukleat menjadi nukleoprotamin (sperma ikan). Contohnya salmin.









·         Protein Majemuk

Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein
1. Fosfoprotein
Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu, vitelin pada kuning telur
2. Kromoprotein
Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandung Cu
3. Fosfoprotein
Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu, vitelin pada kuning telur
4. Kromoprotein
Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandung Cu
5. Protein Koenzim
Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+
6. Protein Koenzim
Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+
7. Lipoprotein
Mengandung asam lemak, lesitin
8. Metaloprotein
Mengandung unsur-unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg dsb)
9. Glikoprotein
Gugus prostetik karbohidrat, misalnya musin (pada air liur),oskomukoid (pada tulang)
10.Nukleoprotein
Protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan valensi sekunder) misalnya pada jasad renik



·         Identifikasi Protein
Identifikasi  protein dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu ;
Secara kualitatif terdiri atas ; reaksi Xantoprotein, reaksi Hopkins-Cole,
reaksi Millon, reaksi Nitroprusida, dan reaksi Sakaguchi. Secara kuantitatif terdiri dari ; metode Kjeldahl, metode titrasi formol,metode Lowry, metode spektrofotometri visible (Biuret), dan metode spektrofotometri UV.

* Identifikasi Kualitatif
1. Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi
ini positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triptofan.




2. Reaksi Hopkins-Cole
Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan
perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut.
3. Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
4. Reaksi Natriumnitroprusida
Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas. Jadi protein yang mengandung sistein dapat memberikan hasil positif.
5. Reaksi Sakaguchi
Pereaksi yang digunakan ialah naftol dan natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini memberikan hasil positif apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein yang mengandung arginin dapat menghasilkan warna merah.
6. Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida yang lain. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau biru violet.
·         Sifat, Fungsi dan Peranan Protein
Sifat-sifat protein:
Ø  Larut dalam air dan pelarut polar lain
Ø  Tidak larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzene dan dietil eter
Ø  Mempunyai titik lebur lebih besar dibandingkan senyawa karboksilat dan amina.
Ø  Mempunyai momen dipole besar
Ø  Bersifat elektrolit:
·         Kurang basa disbanding amina
·         Kurang asam disbanding karboksilat
            Fungsi dan peran protein
·         Sebagai biokatalis
·         Pengangkut oksigen ke sel
·         Makanan cadangan
·         Penggerak otot
·         Pelindung jaringan di bawahnya dan pelindung terhadap mikroorganisme pathogen.
·         Pengatur reaksi dalam tubuh.

BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
        Protein merupakan senyawa polimer (poliamida) dengan monomernya berupa asam amino. Protein terbentuk dari proses kondensasi .
        Pada umumnya lemak bersifatlarut dalam air dan pelarut polar lain dan memiliki titik lebur lebih besar dibandingkan senyawa karboksilat dan amina.
        Protein juga sangat berperan dalam kehidupan  salah satunya yaitu sebagai biokatalis dan cadangan makanan.
            Ada 6 cara identifikasi protein yaitu reaksi Xantoprotein, reaksi Hopkins-Cole,
reaksi Millon, reaksi Nitroprusida, dan reaksi Sakaguchi, raeksi Biuret.
III.II Saran
1.      Dalam membuat makalah di perlukan sifat sabar dan ketelitian agar didapatkan hasil yang maksimal.
2.      Perhatikan semua hal yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan penelitian.
3.      Perhatikan kelengkapan alat dan bahan
4.      Untuk memperakurat isi makalah seringlah mengulang ulang halaman makalah untuk melihat adakah kesalahan yang terdapat di dalamnya















MAKALAH KIMIA
KARBOHIDRAT







Nama    : Nur Suci
Kelas    : XII IPA 1

SMAN 1 ANGGERAJA
TAHUN 2012/2013       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar