Sabtu, 26 April 2014

laporan pH terhadap aktivitas enzim


HALAMAN PENGESAHAN
       Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim” yang disusun oleh
       Nama                   : Karimatunnisa
       NIM                     : 1312040011
       Kelas/Kelompok  : Pendidikan Fisika/III
       Jurusan                 : Fisika
      telah diperiksa dan koreksi oleh asisten/kordinator asisten, maka dinyatakan diterima
                                                                                    Makassar,     Desember 2013
       Kordinator asisten,                                                                 Asisten,




 Adi Putra Rahman                                                           Anggra Alfian
        NIM: 091414021                                                             NIM: 101444007
                                            
Mengetahui,
Dosen penanggung jawab



Sitti Saenab, S.Pd M.Pd
                                              NIP:19810302 200912 2 003                          


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       Setiap harinya makhluk hidup  tidak pernah terlepas dari beberapa aktivitas sehari-harinya. Aktivitas yang dilakukkan oleh makhluk hidup setiap hari itu tidak akan terhenti sampai makhluk hidup tersebut mati. Tanpa terkecuali manusia. Manusia selalu di sibukkan dengan aktivitas yang ada di muka bumi. Aktivitas-aktivitas tersebut pastinya membutuhkan energy, setiap aktivitas yang dilakukkan akan mengeluarkan energy dan aktivitas tersebut sangat membutuhkan energy jadi yang menjadi intinya adalah manusia beraktivitas membutuhkan dan mengeluarkan energy. Sehingga pada makhluk hidup melakukan metabolisme didalam tubuhnya, dimana metabolisme merupakan proses pembentukkan energy yang dibutuhkan oleh manusia.
       Metabolism di dalam tubuh dalam pengerjaannya membutuhkan enzim dan protein. Pada pembentukkan energy terdapat di sel-sel makhluk hidup dan enzim dan protein sangat berperan di dalamnya. Enzim merupakan molekul substrat berfungsi sebagai katalisator pada reaksi meta bolisme yang terjadi di dalam tubuh. Enzim tidak hany terdapat di dalam sel-sel manusia tapi juga terdapat pada bagian-bagian tubuh manusia. Kerja enzim di dalam tubuh  manusia sangat banyak sehingga wajar jika enzim sangat dibutuhkan di dalam tubuh manusia, salah satunya enzim berfungsi secara spesifik, dimana terdapat berbagai macam enzim di dalam tubuh makhluk dan memiliki kerjanya masing-masing, karena adanya perbedaan kerja pada enzim sehingga enzim-enzim yang  terdapat di dalam tubuh makhluk hidup berada ti tempat yang berbeda sesuai denga fungsi kerja dari enzim tersebut. Aktivitas enzim sangat berpengaruh terhaap energy yang di dapatkan oleh makhluk hidup, sehingga harus di ketahui apa yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim, salah satu yang mempengaruhi enzim adalah pH dimana pH optimalnya adalah 6-8. Salah satu enzim yang bekerja di dalam tubuh adalah enzim amylase yang berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose. Untuk mengetahui pH yang baik untuk enzim ini maka akan dilakukan praktikum ini apakah pH akan mempengaruhi aktivitas enzim.
B.     Tujuan
      Membuktikan pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amylase
C.    Manfaat
      dapat mengetahui pengaru pH terhadap aktivitas enzim.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
       Enzim dapat di temukan baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan adalah amylase. Nama lain dari amylase adalah Diastase. Enzim tersebut dapat menghidrolisis amilum menjadi gula. Amylase dihasilkan oleh daun atau biji yang sedang berkecambah. Aktivitas amylase dipengaruhi oleh garam-garam organic, pH, suhu, dan cahaya, pH optimum dari amylase menurut Hopkins, Cole, Green adalah 4,5-4,7 (Tim penyusun, 2013).
       Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam system biologi. Zat ini dihasilkan oleh organ-organ hewan dan tanaman, yang secara katalistik menjalankan berbagai reaksi, seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerisasi, adisi, transfer, radikal dan kadang-kadang pemutusan rantai karbon (Sumarjo,2006).
       Menurut Suhara (2009), sifat-sifat enzim antara lain:
a.          Enzim sebagai katalisator
       Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim bersifat khas (spesifik  121 kerjanya) dan aktivitasnya dapat diatur. Tanpa kehadiran enzim, suatu reaksi itu sangat sukar terjadi, sementara dengan kehadiran enzim kecepatan reaksinya dapat meningkat sampai 107 kali.
b.         Enzim itu suatu protein
       Struktur dari suatu enzim tidak lain adalah protein,karena aktivitas katalitiknya bergantung pada integritasstrukturnya sebagai protein, walaupun ada beberapa senyawayang dapat bertindak sebagai katalis, misalnya RNA.
c.          Enzim itu khusus
       Fungsi enzim itu tertentu, tiap perubahan zat tertentu diperlukan suatu jenis enzim tertentu pula. Misalnya enzim katalase hanya digunakan untuk menguraikan H2O2, amylase hanya untuk mengkatalisis amilum sebagai substratnya.

d.         Enzim ada yang bekerja bolak-balik
        Beberapa enzim kerjanya dapat bolak balik, misalnya enzim lipase dapat bekerja untuk mengkatalisis molekul lemak menjadi komponen penyusunnya, yaitu asam lemak dan gliserol atau sebaliknya menyusun lemak dari komponennya.
       Lemak « gliserol + asam lemak
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan tempat
Hari/tanggal    : Senin, 25 November 2013         
Waktu             : 14.00 s/d 15.50 WITA
Tempat            : Green House Biologi, FMIFA UNM
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Tabung reaksi besar dan kecil,10 buah
b.       Pipet tetes
cRak tabung reaksi
d)     Lampu spritus
e)      Klem kayu
f)       Corong kecil
g)      Korek api
2.      Bahan
a)      Larutan amilum
b)      Kecambah padi, jagung, atau kacang hijau
c)       Larutan fehling A dan B
d)      Larutan NaOH (1%)
e)      Larutan HCl encer (10%)
f)        Ekstrak
g)      Kertas pH
h)      Kertas saring
i)        Aquades


C.    Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan 10 tabung reaksi dan memberi label IA sampai IC, IIA sampai IIc, IIIA sampai IIIC dan IV pada setiap tabung reaksi.
2.      Memasukkan larutan amilum sebanyak 1 ml ke semua tabung reaksi.
3.      Menambahkan ekstrak sebanyak 1 ml kedalam tabung I, II dan III.
4.      Menambahkan fehling A dan B sebanyak 2 tetes ke semua tabung reaksi. Mengukur pH tabung IA ,IB dan IC dan mengamati perubahan warnanya.
5.      Menambahkan HCl sebanyak 2 tetes ke dalam tabung IIA,IIB dan IIC, kemudian mengukur pHnya dan mengamati perubahan warnanya.
6.      Menambahkan NaOH sebanyak 2 tetes ke dalam tabung IIIA, IIIB dan IIIC, kemudian mengukur pHnya dan mengamati perubahan warnanya.
7.      Memanaskan tabung IA (setelah 5 menit ditambahkan fehling A dan B), dan mengamati perubahan warnanya. Memperlakukan tabung IB seperti tabung IA setelah 10 menit dan tabung IC setelah 15 menit.
8.      Memperlakukan tabung IIA, IIB dan IIC  seperti tabung I setelah ditambahkan HCl, dan untuk tabung IIIA, IIIB dan IIIC setelah ditambahkan NaOH.
9.      Memanaskan tabung IV setelah ditambahkan fehling A dan B dan mengamati perubahan warnanya.
10.  Membandingkan warna pada tabung I-IV, dan mengisi pada tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Tabel hasil pengamatan
HARI/ TANGGAL
TABUNG I
TABUNG II
TABUNG III
KET
B
W
E
BU
B
W
E
BU
B
W
E
BU
Ke-0
25/11/2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada perubahan
Ke-1
26/11/2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada perubahan
Ke-2
27/11/2013
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
Tidak ada perubahan
Ke-3
28/11/2013
-
+
+
-
-
+
+
-
-
-
-
-
Terdapat perubahan warna dan endapan pada tabung I dan II
Ke-4
29/11/2013
-
+
+
-
-
+
+
-
-
+
-
-
Terdapat perubahan warna dan endapan pada tabung I dan II
Ke-5
30/11/2013
++
++
++
-
-
+
+
-
-
+
+
-
Tabung I bau,warna,dan endapanya sangat berubah, tabung II dan III terdapat perubahan pada warna dan endapan

2.      Gambar hasil pengamatan
Hari ke-0
                         A                               B                        C
              
Hari terakhir
                        A                               B                                      C
  
3.      Gambar pembanding
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhBEJ79E4dLa9qQmeLiVfxjMYBGzk2V8Ho9iWfOfdcl4XibqkdHZmH9BpB5P3xtgPO0wchJPrn_w7SrARH9BE9WIjlnW6_jRiMXt4CbNNBzw3mqncFFXlDw6zb12o-JBG38ytf40ul1P0J/s320/Foto1866.jpg
B.     Pembahasan
1.      Tabung I
       Pada tabung I dimana perlakuan yang diberikan kepada tabung I yaitu tabung yang telah terdapat air kaldu didalamnya dimana tabung ini telah diberi label A dibiarkan terbuka tanpa dididihkan . Pada hari ke-0 sampai hari ke-2 air kaldu pada tabung tidak mengalami perubahan karena oranagisme belum melakukan aktivitas. Pada hari ke-3 sampai hari ke-4 terdapat perubahan yaitu air kaldu berubah warna dan terdapat endapan di dalam air kaldu ini karena mulai mikroorganisme melakukan aktivitas. Pada hari ke-5 atau hari terakhir pengamatan air kaldu yang terdapat di tabung mengalami perubahan yang sangat besar yaitu baunya yang sangat berubah, warnanya yang sangat keruh menunjukkan perubahan dan juga terdapat endapan yang jelas pada air kaldu pada tabung I, ini disebabkan karena adanya mikroorganisme yang terbawa oleh air kaldu. Tapi mestinya terdapat buih pada tabung, hal ini terjadi karena organisme pada air kaldu kemungkinan  belum sampai pada tahap pembentukkan buih. Tetapi pada tabung ini perubahan sangat mencolok pada bau,warna endapanya, walupun air kaldu ditutup tetapi air kaldu tidak dididihkan sehingga organism yang terdapat pada air kaldu tidak mati.
2.      Tabung II
       Tabung II yang dididihkan dan dibiarkan terbuka, pada hari ke-0 tidak ada perubahan. Hari ke-1 dan ke-2  belum terjadi perubahan, ini disebabkan air kaldunya dididihkan sehingga organismenya mati.  pada hari ke-3 dan ke-4  air kaldu mulai keruh dan juga terdapat endapan di dalamnya, kemudian pada hari ke-5 tidak ada perubahan yang berarti, masih sama dengan perubahan yang di alami pada hari ke-3 dan ke-4. Meskipun mikroorganisme sebelumnya mati karena dididihkan namun tabung II ini tidak disumbat sehingga pada hari ketiga memungkinkan munculnya organisme baru yang berasal dari udara.
3.      Tabung III
       Tabung III yang dididihkan kemudian disumbat, pada hari ke-1 dan ke-3 pertama tidak terjadi perubahan, pada hari ke-4 warnanya mulai keruh. Pada hari ke-lima air kaldu keruh dan terdapat endapan ini dikarena pada saat praktikum sebelum menutup tabung dengan gabus terdapat sebagian kecil oranganisme dari udara masuk ke dalam tabung sehingga oranganisme itulah yang melakukan aktivitas dan terdaptlah endapan pada air kaldu , pada hari kelima ini juga sumbatnya dibuka untuk mengetahui bagaimana perubahan baunya, dan ternyata baunya masih sama seperti hari ke-0 saat melakukan percobaan dengan kata lain tidak mengalami perubahan bau. Hal ini terjadi karena air kaldu pada tabung dididihkan yang menyebabkan organismenya mati, kemudian tabung ini disumbat yang menyebabkan mikroorganisme diudara tidak bisa masuk tapi sebelum disumbat pada pengamatan hari ke-0 kemungkinan ada sebagian kecil organism yang masuk ke tabung, sehingga hasil pengamatan terakhir terdapat endapan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa benar bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.Ini dapat kita lihat dari percobaan yang telah dilakukan terlihat air kaldu yang terdapat didalam tabung yang tidak disumbat baik yang dididihkan atau tidak terjadi perubahan warna, bau serta adanya endapan ini disebabkan oleh adanya aktivitas-aktivitas mikroorganisme dari udara yang masuk ke tabung hal yang sama juga terjadi pada tabung yang ditutup tapi tidak dididihkan, ini terjadi karena mikroorganisme tidak distrerilkan. Lain halnya dengan tabung yang ditutup baik yang dididihkan ataupun tidak, air kaldunya tidak mengalami perubahan yang berarti. Penjelasan ini tentunya mematahkan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, dan membenarkan bahwa makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
B.     Saran
1.      Untuk asisten
       Sebaiknya dalam membimbing praktikan lebih banyak memperhatikan praktikannya, sehingga jika ada kesalahan yang dilakukan oleh praktikan maka asisten dapat mengarahkan sehingga praktikum dapt memiliki hasil yang baik.
2.      Untuk praktikan
Jangan terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan praktikum
3.      Untuk laboratorium
Alat-alat yang digunakan harap diperhatikan dengan baik, tidak memberikan praktikan alat yang rusak, seperti misalnya tabung reaksi yang retak.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Kardiawarman, Suroso. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta: CV. Tarity Samudra Berlian
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar FMIPA UNM.
Winatasasmita, Djamhur. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Universitas terbuka
Wiranto,Chaidar. 2011. Asal Usul Mahluk Hidup.  skp.unair.ac.id/ repository  /.../                   Asalusulmahlukhid_ChaidarWarianto_39.pdf. Diakses pada hari sabtu tanggal 1 Desember 2013.













LAMPIRAN
1.    Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
Jawab : Yang menyebabkan perubahan kaldu pada percobaan tersebut adalah Mikroorganisme yang hidup di dalam kaldu.
2.   Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
Jawab : Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan pada kaldu tersebut berasal dari spora mahkluk hidup yang mungkin ikut terbawa bersama kaldu dan mikroorganisme yang sempat dibawa oleh udara bebas.
3.   Perubahan pada kaldu tersebut terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa demikian ?
Jawab : kaldu yang mengalami perubahan adalah air kaldu yang berada pada tabung yang kaldunya tidak disterilkan atau tidak diisolasi tabungnya dari udara bebas atau air kaldu yang disterilkan tapi tabungnya tidak ditutup, atau tabungnya ditutup tapi tidak disterilkan kaldunya. Sehingga mikroorganisme yang sempat ikut ke dalam tabung dapat melakukan aktivitas.
4.   Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab : Kaldu yang tidak mengalami perubahan warna dan bau adalah kaldu yang berada pada tabung yang disterilkan dengan cara dipanasi dan diisolasi dari udara luar dengan sumbat gabus. Hal ini terjadi terjadi karena mikroorganisme yang sempat ikut kedalam tabung mati pada saat tabung dipanaskan, dan mikroorganisme baru tidak dapat berkembang karena tabung terisolasi dari udara luar.
5.   Mungkinkah dari bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
Jawab : Tidak, karena makhluk hidup sesungguhnya berasal dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati.
6.   Hasil percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori Generatio Spontanea ?
Jawab : Ya, karena hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada setiap tabung. Pada tabung I  mikroorganisme yang menyebabkan perubahan pada kaldu adalah mikroorganisme yang berasal dari spora yang terdapat pada kaldu, pada tabung II yang meyebabkannya yaitu mikroorganisme yang berasal dari udara, sedangkan pada tabung III, tidak terlalu mengalami perubahan karena tabung tersebut dipanaskan atau disterilkan dan terisolasi dari udara bebas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar