HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar
dengan judul “Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim” yang disusun oleh
Nama : Karimatunnisa
NIM :
1312040011
Kelas/Kelompok : Pendidikan
Fisika/III
Jurusan : Fisika
telah diperiksa dan koreksi oleh asisten/kordinator asisten, maka
dinyatakan diterima
Makassar, Desember 2013
Kordinator asisten, Asisten,
Adi Putra Rahman Anggra Alfian
NIM: 091414021 NIM: 101444007
Mengetahui,
Dosen penanggung jawab
Sitti Saenab,
S.Pd M.Pd
NIP:19810302 200912 2 003
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap harinya makhluk hidup tidak pernah terlepas dari beberapa aktivitas
sehari-harinya. Aktivitas yang dilakukkan oleh makhluk hidup setiap hari itu
tidak akan terhenti sampai makhluk hidup tersebut mati. Tanpa terkecuali
manusia. Manusia selalu di sibukkan dengan aktivitas yang ada di muka bumi.
Aktivitas-aktivitas tersebut pastinya membutuhkan energy, setiap aktivitas yang
dilakukkan akan mengeluarkan energy dan aktivitas tersebut sangat membutuhkan
energy jadi yang menjadi intinya adalah manusia beraktivitas membutuhkan dan
mengeluarkan energy. Sehingga pada makhluk hidup melakukan metabolisme didalam
tubuhnya, dimana metabolisme merupakan proses pembentukkan energy yang
dibutuhkan oleh manusia.
Metabolism di dalam tubuh dalam
pengerjaannya membutuhkan enzim dan protein. Pada pembentukkan energy terdapat
di sel-sel makhluk hidup dan enzim dan protein sangat berperan di dalamnya.
Enzim merupakan molekul substrat berfungsi sebagai katalisator pada reaksi meta
bolisme yang terjadi di dalam tubuh. Enzim tidak hany terdapat di dalam sel-sel
manusia tapi juga terdapat pada bagian-bagian tubuh manusia. Kerja enzim di
dalam tubuh manusia sangat banyak
sehingga wajar jika enzim sangat dibutuhkan di dalam tubuh manusia, salah
satunya enzim berfungsi secara spesifik, dimana terdapat berbagai macam enzim
di dalam tubuh makhluk dan memiliki kerjanya masing-masing, karena adanya
perbedaan kerja pada enzim sehingga enzim-enzim yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup berada
ti tempat yang berbeda sesuai denga fungsi kerja dari enzim tersebut. Aktivitas
enzim sangat berpengaruh terhaap energy yang di dapatkan oleh makhluk hidup,
sehingga harus di ketahui apa yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim, salah
satu yang mempengaruhi enzim adalah pH dimana pH optimalnya adalah 6-8. Salah
satu enzim yang bekerja di dalam tubuh adalah enzim amylase yang berfungsi
untuk mengubah amilum menjadi maltose. Untuk mengetahui pH yang baik untuk
enzim ini maka akan dilakukan praktikum ini apakah pH akan mempengaruhi
aktivitas enzim.
B.
Tujuan
Membuktikan pengaruh pH
terhadap aktivitas enzim amylase
C.
Manfaat
dapat mengetahui
pengaru pH terhadap aktivitas enzim.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Enzim dapat di temukan baik pada hewan maupun pada
tumbuhan. Salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan adalah amylase. Nama
lain dari amylase adalah Diastase. Enzim tersebut dapat menghidrolisis amilum
menjadi gula. Amylase dihasilkan oleh daun atau biji yang sedang berkecambah.
Aktivitas amylase dipengaruhi oleh garam-garam organic, pH, suhu, dan cahaya,
pH optimum dari amylase menurut Hopkins, Cole, Green adalah 4,5-4,7 (Tim penyusun, 2013).
Enzim adalah suatu kelompok protein yang
menjalankan dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam system biologi. Zat
ini dihasilkan oleh organ-organ hewan dan tanaman, yang secara katalistik
menjalankan berbagai reaksi, seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi,
isomerisasi, adisi, transfer, radikal dan kadang-kadang pemutusan rantai karbon
(Sumarjo,2006).
Menurut Suhara (2009), sifat-sifat enzim antara lain:
a.
Enzim sebagai
katalisator
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim bersifat khas (spesifik
121 kerjanya) dan aktivitasnya dapat diatur. Tanpa
kehadiran enzim, suatu reaksi itu sangat
sukar terjadi, sementara dengan kehadiran
enzim kecepatan reaksinya dapat meningkat
sampai 107 kali.
b.
Enzim itu suatu protein
Struktur dari suatu enzim tidak lain
adalah protein,karena aktivitas katalitiknya bergantung pada
integritasstrukturnya sebagai protein, walaupun ada beberapa senyawayang dapat
bertindak sebagai katalis, misalnya RNA.
c.
Enzim itu khusus
Fungsi enzim itu tertentu, tiap
perubahan zat tertentu diperlukan suatu jenis enzim tertentu pula. Misalnya
enzim katalase hanya digunakan untuk menguraikan H2O2, amylase hanya untuk
mengkatalisis amilum sebagai substratnya.
d.
Enzim ada yang bekerja bolak-balik
Beberapa enzim kerjanya dapat bolak balik,
misalnya enzim lipase dapat bekerja untuk mengkatalisis molekul lemak menjadi
komponen penyusunnya, yaitu asam lemak dan gliserol atau sebaliknya menyusun
lemak dari komponennya.
Lemak « gliserol
+ asam lemak
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan tempat
Hari/tanggal : Senin, 25 November 2013
Waktu : 14.00 s/d 15.50 WITA
Tempat
: Green House Biologi, FMIFA
UNM
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Tabung
reaksi besar dan kecil,10 buah
b. Pipet
tetes
cRak tabung reaksi
d) Lampu spritus
e) Klem kayu
f) Corong
kecil
g) Korek api
2. Bahan
a) Larutan amilum
b) Kecambah padi,
jagung, atau kacang hijau
c) Larutan
fehling A dan B
d) Larutan NaOH
(1%)
e) Larutan HCl
encer (10%)
f) Ekstrak
g) Kertas pH
h) Kertas saring
i) Aquades
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan 10
tabung reaksi dan memberi label IA sampai IC, IIA sampai IIc,
IIIA sampai IIIC dan IV pada setiap tabung reaksi.
2. Memasukkan
larutan amilum sebanyak 1 ml ke semua tabung reaksi.
3. Menambahkan
ekstrak sebanyak 1 ml kedalam tabung I, II dan III.
4. Menambahkan
fehling A dan B sebanyak 2 tetes ke semua tabung reaksi. Mengukur pH tabung IA
,IB dan IC dan mengamati perubahan warnanya.
5. Menambahkan
HCl sebanyak 2 tetes ke dalam tabung IIA,IIB dan IIC, kemudian mengukur
pHnya dan mengamati perubahan warnanya.
6. Menambahkan
NaOH sebanyak 2 tetes ke dalam tabung IIIA, IIIB dan IIIC, kemudian
mengukur pHnya dan mengamati perubahan warnanya.
7. Memanaskan
tabung IA (setelah 5 menit ditambahkan fehling A dan B), dan mengamati
perubahan warnanya. Memperlakukan tabung IB seperti tabung IA setelah
10 menit dan tabung IC setelah 15 menit.
8. Memperlakukan
tabung IIA, IIB dan IIC seperti tabung I setelah
ditambahkan HCl, dan untuk tabung IIIA, IIIB dan IIIC setelah
ditambahkan NaOH.
9. Memanaskan
tabung IV setelah ditambahkan fehling A dan B dan mengamati perubahan warnanya.
10. Membandingkan warna pada tabung I-IV,
dan mengisi pada tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1. Tabel
hasil pengamatan
HARI/ TANGGAL
|
TABUNG I
|
TABUNG II
|
TABUNG III
|
KET
|
|||||||||
B
|
W
|
E
|
BU
|
B
|
W
|
E
|
BU
|
B
|
W
|
E
|
BU
|
||
Ke-0
25/11/2013
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
Ke-1
26/11/2013
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
Ke-2
27/11/2013
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Tidak ada perubahan
|
|
Ke-3
28/11/2013
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Terdapat perubahan warna dan
endapan pada tabung I dan II
|
Ke-4
29/11/2013
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Terdapat perubahan warna dan
endapan pada tabung I dan II
|
Ke-5
30/11/2013
|
++
|
++
|
++
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
Tabung I bau,warna,dan endapanya
sangat berubah, tabung II dan III terdapat perubahan pada warna dan endapan
|
2.
Gambar hasil pengamatan
Hari ke-0
A B C



Hari
terakhir
A B C



3. Gambar
pembanding


B.
Pembahasan
1.
Tabung
I
Pada tabung I dimana perlakuan yang
diberikan kepada tabung I yaitu tabung yang telah terdapat air kaldu didalamnya
dimana tabung ini telah diberi label A dibiarkan terbuka tanpa dididihkan .
Pada hari ke-0 sampai hari ke-2 air kaldu pada tabung tidak mengalami perubahan
karena oranagisme belum melakukan aktivitas. Pada hari ke-3 sampai hari ke-4
terdapat perubahan yaitu air kaldu berubah warna dan terdapat endapan di dalam
air kaldu ini karena mulai mikroorganisme melakukan aktivitas. Pada hari ke-5
atau hari terakhir pengamatan air kaldu yang terdapat di tabung mengalami
perubahan yang sangat besar yaitu baunya yang sangat berubah, warnanya yang
sangat keruh menunjukkan perubahan dan juga terdapat endapan yang jelas pada
air kaldu pada tabung I, ini disebabkan karena adanya mikroorganisme yang
terbawa oleh air kaldu. Tapi mestinya terdapat buih pada tabung, hal ini
terjadi karena organisme pada air kaldu kemungkinan belum sampai pada tahap pembentukkan buih.
Tetapi pada tabung ini perubahan sangat mencolok pada bau,warna endapanya,
walupun air kaldu ditutup tetapi air kaldu tidak dididihkan sehingga organism
yang terdapat pada air kaldu tidak mati.
2.
Tabung II
Tabung II yang dididihkan dan dibiarkan
terbuka, pada hari ke-0 tidak ada perubahan. Hari ke-1 dan ke-2 belum terjadi perubahan, ini disebabkan air kaldunya
dididihkan sehingga organismenya mati.
pada hari ke-3 dan ke-4 air kaldu
mulai keruh dan juga terdapat endapan di dalamnya, kemudian pada hari ke-5
tidak ada perubahan yang berarti, masih sama dengan perubahan yang di alami
pada hari ke-3 dan ke-4. Meskipun mikroorganisme sebelumnya mati karena
dididihkan namun tabung II ini tidak disumbat sehingga pada hari ketiga
memungkinkan munculnya organisme baru yang berasal dari udara.
3.
Tabung III
Tabung III yang dididihkan kemudian
disumbat, pada hari ke-1 dan ke-3 pertama tidak terjadi perubahan, pada hari
ke-4 warnanya mulai keruh. Pada hari ke-lima air kaldu keruh dan terdapat
endapan ini dikarena pada saat praktikum sebelum menutup tabung dengan gabus
terdapat sebagian kecil oranganisme dari udara masuk ke dalam tabung sehingga
oranganisme itulah yang melakukan aktivitas dan terdaptlah endapan pada air
kaldu , pada hari kelima ini juga sumbatnya dibuka untuk mengetahui bagaimana
perubahan baunya, dan ternyata baunya masih sama seperti hari ke-0 saat
melakukan percobaan dengan kata lain tidak mengalami perubahan bau. Hal ini
terjadi karena air kaldu pada tabung dididihkan yang menyebabkan organismenya
mati, kemudian tabung ini disumbat yang menyebabkan mikroorganisme diudara
tidak bisa masuk tapi sebelum disumbat pada pengamatan hari ke-0 kemungkinan
ada sebagian kecil organism yang masuk ke tabung, sehingga hasil pengamatan
terakhir terdapat endapan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa benar bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya.Ini dapat kita lihat dari percobaan yang telah
dilakukan terlihat air kaldu yang terdapat didalam tabung yang tidak disumbat
baik yang dididihkan atau tidak terjadi perubahan warna, bau serta adanya
endapan ini disebabkan oleh adanya aktivitas-aktivitas mikroorganisme dari
udara yang masuk ke tabung hal yang sama juga terjadi pada tabung yang ditutup
tapi tidak dididihkan, ini terjadi karena mikroorganisme tidak distrerilkan.
Lain halnya dengan tabung yang ditutup baik yang dididihkan ataupun tidak, air
kaldunya tidak mengalami perubahan yang berarti. Penjelasan ini tentunya
mematahkan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati, dan membenarkan bahwa makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
B.
Saran
1.
Untuk asisten
Sebaiknya dalam membimbing praktikan
lebih banyak memperhatikan praktikannya, sehingga jika ada kesalahan yang
dilakukan oleh praktikan maka asisten dapat mengarahkan sehingga praktikum dapt
memiliki hasil yang baik.
2.
Untuk praktikan
Jangan terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak
ada hubungannya dengan kegiatan praktikum
3.
Untuk laboratorium
Alat-alat yang digunakan harap diperhatikan dengan baik,
tidak memberikan praktikan alat yang rusak, seperti misalnya tabung reaksi yang
retak.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Kardiawarman, Suroso. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta: CV. Tarity Samudra
Berlian
Tim Penyusun. 2013. Penuntun
Praktikum Biologi Umum. Makassar FMIPA UNM.
Winatasasmita, Djamhur. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Universitas terbuka
Wiranto,Chaidar. 2011. Asal
Usul Mahluk Hidup. skp.unair.ac.id/
repository /.../
Asalusulmahlukhid_ChaidarWarianto_39.pdf. Diakses pada hari sabtu
tanggal 1 Desember 2013.
LAMPIRAN
1. Apakah
yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas
?
Jawab : Yang menyebabkan perubahan kaldu pada percobaan
tersebut adalah Mikroorganisme yang hidup di dalam kaldu.
2. Dari manakah
datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
Jawab : Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan pada kaldu
tersebut berasal dari spora mahkluk hidup yang mungkin ikut terbawa bersama kaldu
dan mikroorganisme yang sempat dibawa oleh udara bebas.
3. Perubahan pada
kaldu tersebut terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa
demikian ?
Jawab : kaldu yang mengalami perubahan adalah air kaldu yang
berada pada tabung yang kaldunya tidak disterilkan atau tidak diisolasi
tabungnya dari udara bebas atau air kaldu yang disterilkan tapi tabungnya tidak
ditutup, atau tabungnya ditutup tapi tidak disterilkan kaldunya. Sehingga
mikroorganisme yang sempat ikut ke dalam tabung dapat melakukan aktivitas.
4. Pada tabung yang
diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa tidak
terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab : Kaldu yang tidak mengalami perubahan warna dan bau
adalah kaldu yang berada pada tabung yang disterilkan dengan cara dipanasi dan
diisolasi dari udara luar dengan sumbat gabus. Hal ini terjadi terjadi karena
mikroorganisme yang sempat ikut kedalam tabung mati pada saat tabung
dipanaskan, dan mikroorganisme baru tidak dapat berkembang karena tabung
terisolasi dari udara luar.
5. Mungkinkah dari
bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
Jawab : Tidak, karena makhluk hidup sesungguhnya berasal
dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati.
6. Hasil percobaan
diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori Generatio
Spontanea ?
Jawab : Ya, karena hal ini dapat dibuktikan dengan melihat
perubahan yang terjadi pada setiap tabung. Pada tabung I mikroorganisme yang
menyebabkan perubahan pada kaldu adalah mikroorganisme yang berasal dari spora
yang terdapat pada kaldu, pada tabung II yang meyebabkannya yaitu mikroorganisme yang berasal
dari udara, sedangkan pada tabung III,
tidak terlalu mengalami perubahan karena tabung tersebut dipanaskan
atau disterilkan dan terisolasi dari udara bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar