Kamis, 24 April 2014

Laporan Percobaan Lazzaro Spallanzani


HALAMAN PENGESAHAN
       Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” yang disusun oleh
       Nama                   : Karimatunnisa
       NIM                     : 1312040011
       Kelas/Kelompok  : Pendidikan Fisika/III
       Jurusan                 : Fisika
telah diperiksa dan koreksi oleh asisten/kordinator asisten, maka dinyatakan diterima
                                                                                    Makassar,     November 2013
       Kordinator asisten,                                                                 Asisten,

 Adi Putra Rahman                                                             Ummul Asma Azis
        NIM: 091414021                                                               NIM: 1114040057
                                            
Mengetahui,
Dosen penanggung jawab



Sitti Saenab, S.Pd M.Pd
                                                                                        NIP:19810302 200912 2 003                          

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
       Pernyataan “Apakah hidup” dan “Dari manakah asal kehidupan” merupakan masalah dari abad ke abad. Banyaknya pendapat yang ada tentang kehidupan membuktikan bahwa, asala-usul kehipuan belum dapat didefinsikan secara utuh dari mana berawalnya. Pendapat-pendapat itu lahir dari para ahli biologi yang menyatakan suatu teori tentang kehidupan yang didasari dari pengalaman yang dialami oleh para ahli serta percobaan yang memerlukan ketelitian yang telah dilakukan oleh para ahli. Salah teori kehidupan yang sangat terkenal adalah teori yang abiogenesis yang di kemukakan oleh Aristoteles, yang dimana inti dari teorinya mengatakan bahwa kehidupan itu ada dengan spontanitas, pendapat yang dikemukan oleh Aristoteles ini diambil dari pengalaman yang dialami oleh Aristoteles yang melukan perjalanan dan melihat seekor kata berasal dari lumpur Karena katak itu keluar dari lumpur.
       Tapi pandangan tentang kehidupan yang dikemukakan oleh Aristoteles dkk akhirnya tumbang karena hadirnya teori biogenesis yang dipelopori oleh Francesco Redi, Lazzaro Spanllanzani,dan Louis Pastuer. Lazzaro Spanllanzani dkk berpendapat bahawa kehidupan berasal dari kehidupan yang sebelumnya, pendapat yang dikemukan Lazarro Spanllanzani ini berasal dari hasil penelitian yang lakukannya, dimana hasil penelitian yang di lakukan oleh Lazarro Spanllanzani ini di sempurnahkan oleh Louis Pastuer. Teori ini ada karena adanya perbedaan pikiran yang dimiliki oleh setiap ahli, dan adanya rasa ingin tahu yang besar dari para ahli yang ingin membuktikan kesalahan dari teori abiogenesis. Sehingga membutuhkan pemikiran yang ilmiah untuk menbuktikanya.
       Adanya pemikiran yang berbeda pada setiap orang, sehingga setiap orang tersebut memiliki sifat kritis terhadap suatu pendapat yang diragukan kebenaranya menjadi bukti bahwa setiap orang berpeluang untuk mengeluarkan pendapat sama halnya dengan para ahli yang mengemukanan sependapat karena adanya sifat kritis terhadap padangan yang bersifat ragu-ragu. Ini membuktikan bahwa mahasiswa juga perpeluang memecahkan suatu masalah. Karena adanya peluang tersebut maka melalui praktikum ini dijadikan wadah untuk membuktikannya.
B.      Tujuan
       Tujuan dilaksanakan praktikum ini yaitu  memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengelola pemikirannya untuk memecahkan masalah biologi sama halnya yang pernah dilakukan oleh para ahli untuk menumbangkan pandangan yang diragukan.
C.    Manfaat
       Manfaat dilaksanakan praktikum ini yaitu mahasisiwa dapat mengetahui tahap-tahap percobaan yang telah dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani dan juga mengetahui bagaimana teori abiogenesis dapat mematahkan teori abiogenesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
       Pertanyaan  “dari  manakah  asal  kehidupan?”,  telah   dicoba     dijawab    dengan  berbagai  teori   dan    percobaan.  Diantaranya adalah  percobaan  spallanzani  yang meraguka kebenaran teori abiogenesis/generatio spontaneae dari aristoteles (Tim penyusun, 2013).
       Pernyataan yang selalu timbul bagi para pemikir, filosofis dan kaum naturalis adalah mengenai asal mula terjadinya kehidupan dibumi ini. Sampai sekarang hal tersebut masih tetap merupakan teka-teki yang belum dapat dipecahkan. Macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini, namun pandangan-pandangan tersebut hanyalah merupakan hipotesis yang memiliki arti sejarah ( Winatasismita,1999).
       Abiogenesis adalah ( Gk. A= tidak, Bios = hidup, Genesis= kelahiran) suatu istilah asal usul di bumi yang menyatakan bahwa sesuatu yang menghasilkan zat hidup berasal dari bahan yang tidak hidup, atau sebagai generasi spontaneo,suatu teori yang dimunculkan setelah abad ke-19 yang menyatakan bahwa mikroorganisme atau organismeyang lebih tinggi dapat terjadi dari materi yang tidak hidup. Teori ini didukung oleh Teori Urey ( Harold Urey ,1893), Teori Oparin (Al Oparin, 1936), Percobaan Stanley Miller (1953), dan Percobaan Shilly B. Foks (Suroso, 2002).
       Konsep mengenai kehidupan berasal dari materi-materi yang tak berjiwa secara spontan, teori ini cukup lama di percaya oleh masyarakat. Generation spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini dimulai dari zat anorganik atau zat-zat organic yang telah membusuk. Sebagai contoh, di China, bahkan dari sejak permulaan telah dipercaya bahwa lebah atau serangga yang lain timbul secara spontan karena pengaruh panas dan kelembaban. Dalam kitab suci orang India terdapat petunjuk tentang timbulnya macam-macam parasit, lebah dan kumbang secara tiba-tiba dari keringat dan rabuk. Namun akhirnya teori generation spontanea atau abiogenesis ini ditentang oleh F.Redi, Spanllanzani dan Pasteut melalui beberapa percobaan ( Winatasasmita,1999).
       Biogenesis adalah ( Gk. Bios = hidup, Genesis = keturunan ). Suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk pula, simpoyan “omne vivum ex ovo” (kejadian makhluk hidup berasal dari telur) dan “omne vivum ex vivo” (kehidupan  makhluk  hidup  berasal  dari  makhluk   hidup   yang  sudah  ada ).  Teori biogenesis didukung oleh Lazarro Spanllanzani, Francesco Redi,dan Louis Pasteur (Suroso,2002).                    
       Menurut Winatasasmita (1999) tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah:
1.      Fransisco Redy (1688)
       Untuk mempertahankan pendapatnya bahwa makhluk hidup tidak berasal dari benda mati tetapi makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga,ia melajukan percobaan dengan menggunakan sepotong dagingyang dimasukkan dalam 3 buah labu. Labu pertama diisi sepotong daging, kemudian labuditutup rapat. Labu kedua diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kassa. Labu ketiga diisi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka. Dari hasil percobaan tersebut Redy menyatakan bahwa jika lalat dicegah jangan sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut jadi menurut Redy makhluk hidup berasal dari telur  ( Omne vivum ex ovo )
2.       Lazzaro Spallanzani
       Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan yang lebih baik dari percobaan yang telah dilakukan Fransisco Redy. Ia menggunakan tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu yang kemudian diberikan perlakuan sebagai berikut:
a.       Tabung pertama tanpa dipanasi, ditutup rapat
b.      Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih,dibiarkan terbuka
c.       Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih dan ditutupi rapat.
Dari hasiltersebut Spallanzani menyatakan, apabila kaldu dididihkan dan kemudian ditutup rapat tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup.
3.      Louis Pasteur (1862)
        Beberapa orang telah keberatan terhadap eksperimen yang telah dilakukan oleh Redy dan Spallazani. Mereka berpendapat bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda yang tak hidup diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani tidak ada karena labu ditutup rapat. Untuk itu Louis Pasteur berusaha memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan labu yang mempunyai tutup berbentuk leher angsa (seperti huruf s) dengan tutup labu seperti huruf s maka kaldu yang ada dalam labu masih tetap dapat berhubungan dengan udara luar, tetapi makhluk hidup diluar tidak dapat masuk ke dalam labu. Labu percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup, dengan tutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. setelah diamati beberapa hari ternyata kaldu yang terdapat dalam labu percobaan tidak menunjukkan adanya perubahan. Dari dari percobaannya akhirnya Louis Pateur mengambil kesimpulanbahwa adanya kehidupan berasal dari kehidupan lain. Yang kemudian dikenal dengan slogan Omne vivum ex vivo.
      Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab. Kapan dimana dan dengan cara bagaimana kehidupan di bumi ini berawal? adalah pertanyaan yang terus menggoda para ilmuwan.Berbagai teori asal-usul kehidupan telah disusun oleh para pakar tetapi belum ada satupun teori yang diterima secara memuaskan oleh semua pihak. Teori tentang asal-usul kehidupan yang pernah disusun oleh para ahli di antaranya:1. Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghalib) pada saat istimewa (teori kreasi khas) 2. Kehidupan muncul dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan (teori generatio spontanea) 3. Kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap) 4. Kehidupan datang di planet ini dari mana saja (teori kosmozoan) 5.Kehidupan muncul berdasar hukum fisika-kimia (evolusi biokimia) (Wiranto,2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan tempat
Hari/tanggal    : Senin, 25 November 2013         
Waktu             : 14.00 s/d 15.50 WITA
Tempat            : Green House Biologi, FMIFA UNM
B.     Alat dan bahan
1.      Alat
a.       3 buah tabung reaksi
b.      Gabus
c.       Potongan aquades botol
d.      Klem kayu
e.       1 buah lampu spiritus
2.      Bahan
a.       Air kaldu
b.      Korek Api
c.       Lilin
C.    Prosedur kerja
1.      Membuat rak tabung reaksi
a.       Mengambil potongan aquades botol
b.      Mengukur ukuran diameter potongan aquades botol dengan gabus
c.       Memotong gabus sesuai dengan ukuran diameter potongan aquades botol
d.      Membuat 2 potongan gabus
e.       Meletakkan salah satu gabus didasar potongan aquades botol kemudian yang lain diletakkan di permukaan potongan aquades botol
f.       Rak tabung siap digunakan

2.      Membuat tutup tabung reaksi
a.       Memotong gabus dengan memperkirakan ukuran gabus yang dipotong lebih besar sedikit dari ukuran diameter tabung
b.      Mencoba memasangkan gabus yang telah dipotong pada tabung reaksi, jika sudah pas, maka tutup tabung reaksi siap digunakan
3.      Melakukan percobaan Lazarro Spallanzani
a.       Memberikan label pada tabung reaksi, A,B,C .
b.      Mengambil air kaldu yang disiapkan oleh laboratorium.
c.       Menyalakan api pada lampu spiritus.
d.      Untuk perlakuan yang dilakukan pada tabung A, yaitu menyumbat tabung dengan tutup gabus dan tetesi lilin cair disela antara mulut tabung tutup, tanpa dididihkan.
e.       Untuk perlakuan yang dilakukan pada tabung B, yaitu memanaskan air kaldu pada tabung dengan cara mengayun-ayunkan tabung B dengan klem kayu  sampai mendidih, biarkan tabung B terbuka
f.       Untuk perlakuan yang dilakukan pada tabung C, yaitu memanaskan air kaldu pada tabung dengan cara mengayun-ayunkan tabung C dengan klem kayu sampai mendidih, kemudian segera tutup dengan gabus dan tetesi lilin cair disela antara mulut tabung dengan tutup gabus.
g.      Meletakkan 3 buah tabung ke rak tabung reaksi yang telah dibuat, tempatkan pada tempat yang tidak memberi kesempatan pada factor lain yang dapat mempegaruhi hasil dari praktikum yang dilakukan
h.      Mengamati perubahan yang terjadi pada 3 tabung reaksi dan mencatat perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung tersebut  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Tabel hasil pengamatan
2.      Gambar hasil pengamatan
3.      Gambar pembanding
B.     Pembahasan
1.      Tabung I
       Pada tabung I dimana perlakuan yang diberikan kepada tabung I yaitu tabung yang telah terdapat air kaldu didalamnya dimana tabung ini telah diberi label A dibiarkan terbuka tanpa dididihkan . Pada hari ke-0 sampai hari ke-2 air kaldu pada tabung tidak mengalami perubahan karena oranagisme belum melakukan aktivitas. Pada hari ke-3 sampai hari ke-4 terdapat perubahan yaitu air kaldu berubah warna dan terdapat endapan di dalam air kaldu ini karena mulai mikroorganisme melakukan aktivitas. Pada hari ke-5 atau hari terakhir pengamatan air kaldu yang terdapat di tabung mengalami perubahan yang sangat besar yaitu baunya yang sangat berubah, warnanya yang sangat keruh menunjukkan perubahan dan juga terdapat endapan yang jelas pada air kaldu pada tabung I, ini disebabkan karena adanya mikroorganisme yang terbawa oleh air kaldu. Tapi mestinya terdapat buih pada tabung, hal ini terjadi karena organisme pada air kaldu kemungkinan  belum sampai pada tahap pembentukkan buih. Tetapi pada tabung ini perubahan sangat mencolok pada bau,warna endapanya, walupun air kaldu ditutup tetapi air kaldu tidak dididihkan sehingga organism yang terdapat pada air kaldu tidak mati.
2.      Tabung II
       Tabung II yang dididihkan dan dibiarkan terbuka, pada hari ke-0 tidak ada perubahan. Hari ke-1 dan ke-2  belum terjadi perubahan, ini disebabkan air kaldunya dididihkan sehingga organismenya mati.  pada hari ke-3 dan ke-4  air kaldu mulai keruh dan juga terdapat endapan di dalamnya, kemudian pada hari ke-5 tidak ada perubahan yang berarti, masih sama dengan perubahan yang di alami pada hari ke-3 dan ke-4. Meskipun mikroorganisme sebelumnya mati karena dididihkan namun tabung II ini tidak disumbat sehingga pada hari ketiga memungkinkan munculnya organisme baru yang berasal dari udara.
3.      Tabung III
       Tabung III yang dididihkan kemudian disumbat, pada hari ke-1 dan ke-3 pertama tidak terjadi perubahan, pada hari ke-4 warnanya mulai keruh. Pada hari ke-lima air kaldu keruh dan terdapat endapan ini dikarena pada saat praktikum sebelum menutup tabung dengan gabus terdapat sebagian kecil oranganisme dari udara masuk ke dalam tabung sehingga oranganisme itulah yang melakukan aktivitas dan terdaptlah endapan pada air kaldu , pada hari kelima ini juga sumbatnya dibuka untuk mengetahui bagaimana perubahan baunya, dan ternyata baunya masih sama seperti hari ke-0 saat melakukan percobaan dengan kata lain tidak mengalami perubahan bau. Hal ini terjadi karena air kaldu pada tabung dididihkan yang menyebabkan organismenya mati, kemudian tabung ini disumbat yang menyebabkan mikroorganisme diudara tidak bisa masuk tapi sebelum disumbat pada pengamatan hari ke-0 kemungkinan ada sebagian kecil organism yang masuk ke tabung, sehingga hasil pengamatan terakhir terdapat endapan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa benar bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.Ini dapat kita lihat dari percobaan yang telah dilakukan terlihat air kaldu yang terdapat didalam tabung yang tidak disumbat baik yang dididihkan atau tidak terjadi perubahan warna, bau serta adanya endapan ini disebabkan oleh adanya aktivitas-aktivitas mikroorganisme dari udara yang masuk ke tabung hal yang sama juga terjadi pada tabung yang ditutup tapi tidak dididihkan, ini terjadi karena mikroorganisme tidak distrerilkan. Lain halnya dengan tabung yang ditutup baik yang dididihkan ataupun tidak, air kaldunya tidak mengalami perubahan yang berarti. Penjelasan ini tentunya mematahkan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, dan membenarkan bahwa makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
B.     Saran
1.      Untuk asisten
       Sebaiknya dalam membimbing praktikan lebih banyak memperhatikan praktikannya, sehingga jika ada kesalahan yang dilakukan oleh praktikan maka asisten dapat mengarahkan sehingga praktikum dapt memiliki hasil yang baik.
2.      Untuk praktikan
Jangan terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan praktikum
3.      Untuk laboratorium
Alat-alat yang digunakan harap diperhatikan dengan baik, tidak memberikan praktikan alat yang rusak, seperti misalnya tabung reaksi yang retak.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Kardiawarman, Suroso. 2002. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan. Jakarta: CV. Tarity Samudra Berlian
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar FMIPA UNM.
Winatasasmita, Djamhur. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Universitas terbuka
Wiranto,Chaidar. 2011. Asal Usul Mahluk Hidup skp.unair.ac.id/ repository  /.../                   Asalusulmahlukhid_ChaidarWarianto_39.pdf. Diakses pada hari sabtu tanggal 1 Desember 2013. 
LAMPIRAN
1.    Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas ?
Jawab : Yang menyebabkan perubahan kaldu pada percobaan tersebut adalah Mikroorganisme yang hidup di dalam kaldu.
2.   Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut ?
Jawab : Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan pada kaldu tersebut berasal dari spora mahkluk hidup yang mungkin ikut terbawa bersama kaldu dan mikroorganisme yang sempat dibawa oleh udara bebas.
3.   Perubahan pada kaldu tersebut terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana ? Mengapa bisa demikian ?
Jawab : kaldu yang mengalami perubahan adalah air kaldu yang berada pada tabung yang kaldunya tidak disterilkan atau tidak diisolasi tabungnya dari udara bebas atau air kaldu yang disterilkan tapi tabungnya tidak ditutup, atau tabungnya ditutup tapi tidak disterilkan kaldunya. Sehingga mikroorganisme yang sempat ikut ke dalam tabung dapat melakukan aktivitas.
4.   Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan ? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau ?
Jawab : Kaldu yang tidak mengalami perubahan warna dan bau adalah kaldu yang berada pada tabung yang disterilkan dengan cara dipanasi dan diisolasi dari udara luar dengan sumbat gabus. Hal ini terjadi terjadi karena mikroorganisme yang sempat ikut kedalam tabung mati pada saat tabung dipanaskan, dan mikroorganisme baru tidak dapat berkembang karena tabung terisolasi dari udara luar.
5.   Mungkinkah dari bahan kaldu itu tiba-tiba muncul mikroorganisme baru ?
Jawab : Tidak, karena makhluk hidup sesungguhnya berasal dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati.
6.   Hasil percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat menyangkal teori Generatio Spontanea ?
Jawab : Ya, karena hal ini dapat dibuktikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada setiap tabung. Pada tabung I  mikroorganisme yang menyebabkan perubahan pada kaldu adalah mikroorganisme yang berasal dari spora yang terdapat pada kaldu, pada tabung II yang meyebabkannya yaitu mikroorganisme yang berasal dari udara, sedangkan pada tabung III, tidak terlalu mengalami perubahan karena tabung tersebut dipanaskan atau disterilkan dan terisolasi dari udara bebas.



1 komentar: